Emma Muthmainnah
26209081
3EB13
Akibat Tidak Tidur Malam
Bekerja pada
malam hari membuat waktu tidur orang berkebalikan dengan banyak orang. Mereka
yang menjalankan pola sistem shift biasanya memiliki durasi istirahat total
yang sedikit, di waktu yang salah pula. Kebiasaan ini disinyalir dapat
meningkatkan risiko penyakit diabetes dan obesitas.
Untuk
membuktikan keterkaitan dugaan tersebut, peneliti dari Brigham and Women’s
Hospital di Amerika Serikat mencermati 21 responden. Pola hidup mereka dibuat
terjadwal. Waktu makan dan tidurnya diatur sedemikian rupa. Setelah dilakukan
pengubahan jam tidur menjadi normal pada responden dengan jam tidur yang
berantakan tampak ada satu perubahan. Mereka terlihat mampu mengontrol kadar
gula darahnya.
Sebaliknya,
beberapa partisipan yang tidurnya tidak normal memperlihatkan perkembangan ke arah
negative. Mereka mengalami gejala awal diabetes hanya dalam waktu satu pekan.
Riset tersebut dilansir bbc.co.uk dari Science Translational Medicine.
“Kesimpulan yang bisa kami tarik, tidur yang cukup di malam hari akan
memberikan efek yang sangat baik untuk mencegah diabetes dan yang sangat baik
untuk mencegah diabetes dan obesitas, “papar kepala peneliti dr Orfeu Buxton.
Mengingat pendekatan
risetnya tidak persis sama dengan kondisi nyata masyarakat secara umum,
penelitian ini tidak bisa dianggap sebagai representasi status kesehatan
pekerja sistem shift. “Namun, temuan dari studi ini dapat menjadialarm bagi
mereka dengan kondisi pre diabetes agar
jangan sampai terkena diabetes karena aktivitas utamanya berlangsung di malam
hari”, komentar dr Matthew Hobbs selaku kepala Riset Diabetes Inggris.
Kenyataannya, pekerja
malam kerap memiliki kesulitan tidur begitu pulang kantor. Mereka pun mengalami
kekacauan jam tubuh, “Terlebih,, mereka memulai waktu kerjanya saat tubuh tidak
cukup tidur di siang hari”, tambah Hobbs.
Conclusion :
Due to not sleep the night may
increase the risk of diabetes and
obesity.
Sumber :
Koran Republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar