Nama : Emma Muthmainnah
NPM : 26209081
Kelas : 4EB13
PENGERTIAN ETIKA
1. St. John of Damascus (abad ke-7
Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical
philosophy). Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam
pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan,
antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat
orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang
seharusnya dilakukan oleh manusia.
2. Menurut Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika
atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai
yang baik.
3. Menurut Drs. Sidi Gajalba dalam
sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan
manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh
akal.
4. Menurut Drs. H.
Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai
dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
5.
Menurut Maryani & Ludigdo : etika adalah seperangkat aturan atau norma atau
pedoman yang mengatur perilaku manusia,baik yang harus dilakukan maupun yang
harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau
prifesi.
6.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: etika adalah nilai mengenai benar dan
salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
7.
Menurut Aristoteles: di dalam bukunya yang berjudul Etika Nikomacheia,
Pengertian etika dibagi menjadi dua yaitu, Terminius Technicus yang artinya
etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau
tindakan manusia. dan yang kedua yaitu, Manner dan Custom yang artinya membahas
etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam
kodrat manusia (in herent in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik
dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.
8.
Menurut Martin [1993], etika didefinisikan sebagai “the discipline which can
act as the performance index or reference for our control system”. Etika adalah
refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya
dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok social (profesi) itu
sendiri.
9.
Menurut Rosita noer : Etika adalah ajaran (normatif) dan pengetahuan (positif)
tentang yang baik dan yang buruk, menjadi tuntutan untuk mewujudkan kehidupan
yang lebih baik.
10. Menurut K. Bertens, dalam buku berjudul Etika,
1994. yaitu secara umum¬nya sebagai berikut:
1) Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya. .
1) Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya. .
2) Etika
adalah nurani (bathiniah), bagaimana harus bersikap etis dan baik yang
sesungguhnya timbul dari kesadaran dirinya.
3) Etika
bersifat absolut, artinya tidak dapat ditawar-tawar lagi, kalau perbuatan baik
mendapat pujian dan yang salah harus mendapat sanksi.
4) Etika berlakunya, tidak tergantung pada
ada atau tidaknya orang lain yang hadir.
PERBEDAAN EGOISME DAN HEDONISME
·
EGOISME
Egoisme
merupakan motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang hanya
menguntungkan diri sendiri. Egoisme berarti menempatkan diri di tengah satu
tujuan serta tidak peduli dengan penderitaan orang lain, termasuk yang
dicintainya atau yang dianggap sebagai teman dekat. Egoisme selalu menekankan keuntungan pada “saya pribadi saja”. Egoisme
dapat dipecah dalam 2 jenis, yaitu egoisme etis dan egoisme psikologis.
Egoisme etis dapat didefinisikan sebagai
teori etika yang menyatakan bahwa tolok ukur satu-satunya mengenai baik-buruk
suatu perilaku seseorang adalah kewajiban untuk mengusahakan kebahagiaan dan kepentingannya
di atas kebahagiaan dan kepentingan orang lain. Jadi, egoisme etis adalah suatu
teori umum tentang apa yang harus kita lakukan, yaitu apa yang bertujuan untuk
memajukan kepentingan pribadi kita masing-masing.
Egoisme etis cenderung menjadi hedonistis,
karena menekankan kepengintan dan kebahagiaan pribadi berdasarkan hal yang
menyenangkan dan mengenakkan. Seiap perilaku yang mengenakkan (mendatangkan
kenikmatan) bagi diri sendiri selalu dinilai sebagai perilaku yang baik dan
pantas dilakukan. Sebaliknya, perilaku yang tidak mendatangkan kenikmatan bagi
diri pribadi harus dihindari. Menurut egoisme-etis manusia seharusnya bertindak
sedemikian rupa untuk mengusahakan kepentingan pribadinya tercapai dan
menghidari sebaliknya.
Egoisme-psikologis adalah pandangan yang
menyatakan bahwa semua orang selalu dimotivasi oleh perilaku, demi kepentingan
dirinya belaka. Egoisme ini disebut psikologis karena terutama mau
mengungkapkan, bahwa motivasi satu-satunya dari manusia dalam melakukan
perilaku apa saja adalah untuk mengejar kepentingannya sendiri.
·
HEDONISME
Hedonisme adalah pandangan hidup
yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan
sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang
menyakitkan. Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau
kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia.
Kata hedonisme diambil
dari Bahasa Yunani
hēdonismos dari akar kata hēdonē, artinya
"kesenangan".Paham ini berusaha menjelaskan adalah baik apa yang
memuaskan keinginan manusia dan apa yang meningkatkan kuantitas kesenangan itu
sendiri.
Menurut
pendapat saya sifat egoisme itu sangat tidak baik untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari karena sifat egoisme hanya mementingkan diri sendiri
tanpa peduli dengan penderitaan orang lain. Sedangkan hedonisme sangat baik
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari karena berpandangan dalam hidup ini
orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan
menghindari perasaan yang menyakitkan.
Sumber :
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Hedonisme
2. http://silvergrey23.blogspot.com/2012/03/etika.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar