Emma Muthmainnah / 26209081 / 3EB13
Tugas Softskill B. Indonesia
PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING) DAN ANTISIPASINYA
Pemanasan global atau Global Warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Pemanasan global menjadi suatu isu serius yang membutuhkan aksi sesegera mungkin untuk bisa diselesaikan. Kita tidak dapat membiarkan diri untuk menunda-nunda ketika berkaitan dengan pemanasan global karena semakin lama kita menunda akan semakin besar juga efeknya untuk bumi kita ini.
Setiap individu diharapkan partisipasinya untuk bekerjasama saling bantu membantu dalam menghentikan pemanasan global. Kita tidak harus menunggu pemerintah untuk turun tangan dengan mengeluarkan suatu kebijakan politik yang drastis untuk menangani isu ini. Setiap orang dari kita dapat melakukan sesuatu guna menghentikan isu ini. Kita tidak harus melakukan sesuatu yang luar biasa karena dengan sesuatu yang kecil pun kita bisa membantu mengurangi pemanasan global, dan dilakukan dengan kesadaran diri yang tinggi dapat membuat hasil yang besar.
Menyelamatkan bumi kita merupakan hal yang sangat penting untuk generasi masa yang akan datang. Dengan melakukan hal tersebut berarti kita memberikan kesempatan kepada mereka untuk bergembira dan tumbuh berkembang seperti yang kita lakukan di Bumi sekarang ini. Karena apa yang kita miliki sekarang merupakan pinjaman dari generasi sebelum kita untuk diteruskan ke generasi sesudah kita. Namun kenyataannya bumi kita saat ini terancam dengan berbagai macam jenis resiko dan bahaya termasuk menipisnya lapisan ozon, polusi dan pembalakan hutan liar serta masih banyak ancaman lainnya.
Kita harus mempunyai kesadaran untuk ikut berpartisipasi membantu mengurangi pemanasan global, jangan pernah berfikir kalo kita hanya akan memberikan dampak kecil untuk menjaga bumi kita, itu sama sekali tidaj benar. Dengan semakin banyaknya orang yang ikut berpartisipasi menjaga bumi kita akan berdampak besar untuk bisa mengurangi pemasan global.
Tindakan yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan bumi ini tidak perlu pergi ke hutan untuk menanam pohon, kita bisa memulai menanam pohon di pekarangan rumah kita, baik di depan rumah ataupun di belakang rumah. Kita akan selalu dapat melakukan sesuatu dari rumah kita yang nyaman, mungkin itu dari go green, go clean ataupun kedua-duanya, ingat kamu juga dapat go save! Mulai dari sekarang bukan besok. Usahakan untuk mengurangi limbah rumah tangga. Juga, pergunakan kembali, daur ulang ataupun perbaiki alat maupun tempat-tempat makanan apabila rusak. Bantu mengurangi akumulasi dari gas rumah kaca dengan menghindari pengeluaran emisi yang terlalu banyak, dimana manusia menghasilkan emisi ketika membakar energi fosil seperti batubara, minyak dan gas.
Adapun tindakan” mulai dari kecil yang bisa kita lakukan untuk mengurangi pemanasan global, yaitu :
• Gunakan lampu bohlam hemat energi dan juga manfaatkan cahaya matahari sebanyak mungkin. Ketika matahari terang (pagi, siang, sore diwaktu normal tidak mendung) gunakan cahayanya untuk menerangi kamar, ruangan ataupun segala bagian dari rumah kita yang memerlukan pencahayaan, buka korden, dan matikan lampu. Meskipun kita semua tahu bahwa listrik merupakan sumber energi yang sangat penting dan digunakan oleh setiap orang, tidak berarti kita perlu bergantung pada listrik secara terus-menerus. Lebih baik kalau kita tidak menyalakan lampu sama sekali pada siang hari. Ingatlah untuk mematikan lampu setiap kali kita keluar dari suatu ruangan dan mencabut steker alat listrik yang tidak dipakai.
• Jangan meletakan kulkas atau pendingin disamping kompor atau pemanas, pindahkan semuanya ke lokasi lain yang berjauhan satu sama lain. Kulkas yang diletakan disamping pendingin mengkonsumsi energi lebih banyak daripada yang diletakan berjauhan. Kulkas yang menjaga suhu tetap dingin agar makanan yang didalamnya tahan lama akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendinginkan bila ditaruh bersebelahan dengan aplikasi pemanas.
• Bawalah botol air minum sendiri. Bila akan pergi piknik atau melakukan perjalanan, bawalah perbekalan sendiri terutama air minum dalam botol. Air mineral dalam botol plastik, menggunakan bahan plastik yang baru dapat hancur setelah lebih dari 200 tahun bila tidak di daur ulang, oleh karena itu hilangkan kebiasaan menggunakan botol plastik sekali pakai.
• Ketika kita ingin berbelanja di pasar, supermarket atau minimarket, usahakanlah membawa tas / kantong sendiri. Dengan membawa tas / kantong sendiri, kita sudah turut mengurangi karbon diudara akibat pembakaran kantung-kantung plastik dari tempat-tempat tersebut.
• Dari sekarang kita harus membiasakan diri untuk bersepeda kemanapun kita pergi, mulai bersepeda ke sekolah, ke kampus, ke kantor bahkan ke tempat-tempat lainnya. Karena dengan bersepeda kita bisa mengurangi polusi.
• Terakhir, mendukung penggunaan produk-produk daur ulang, yang bisa di gunakan kembali dan memanfaatkan produk tersebut secara penuh juga merupakan salah satu cara untuk membantu menyelamatkan bumi kita ini. Biasakan kita memisahkan sampah basah dengan sampah kering. Kaleng, gelas plastik, dan kertas jangan dimasukkan ke tempat sampah basah. pisahkan untuk daur ulang.
Mari kita sama-sama berpartisipasi untuk menyelamatkan bumi kita dari ancaman pemanasan global. Mulailah melakukan tindakan-tindakan yang kecil karena akan berdampak besar untuk mengurangi pemanasan global. Lakukanlah sekarang bukan besok ! Go Green, Go Clean, Peduli dengan bumi kita !
Sumber :
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
2. http://www.nicky.co.id/20100906820/artikel-lingkungan-hidup/pemanasan_global_-_aksi_tindakan_dan_partisipasi
Jumat, 14 Oktober 2011
PENALARAN INDUKTIF
Emma Muthmainnah / 26209081 / 3EB13
Tugas Softskill B. Indonesia
PENALARAN INDUKTIF
Pengertian Penalaran Penalaran adalah proses berpikir secara sistematik untuk memperoleh kesimpulan berupa pengetahuan. Kegiatan penalaran mungkin bersifat ilmiah atau tidak ilmiah. Dari prosesnya, penalaran itu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif.
Pengertian Penalaran Induktif Penalaran induktif adalah suatu proses berfikir berupa penarikan kesimpulan yang bersifat umum (berlaku untuk semua/ banyak) atas dasar pengetahuan tentang hal-hal khusus (fakta). Artinya dari fakta-fakta yang diperoleh kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Penalaran induktif dapat dilakukan secara terbatas dengan mencoba-coba. Sehingga dapat dikatakan bahwa penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum.
Penarikan kesimpulan dari suatu penalaran induktif tidak dapat dijadikan bukti. Ini dikarenakan kesimpulan yang diperoleh, ditarik dari pemeriksaan beberapa contoh kasus khusus yang benar, tetapi belum tentu berlaku benar untuk semua kasus. Kesimpulan tersebut boleh jadi valid (syah) pada contoh yang diperiksa, tetapi bisa jadi tidak dapat diterapkan pada seluruh kasus. Untuk membuktikannya berlaku dalam setiap kasus, maka harus dilakukan proses pembuktian secara deduksi.
Ada 3 jenis penalaran induksi, yaitu :
1. Generalisasi Penalaran generalisasi dimulai dengan peristiwa – peristiwa khusus untuk mengambil kesimpulan secara umum. Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala.
• Generalisasi Tanpa Loncatan Induktif Fakta yang dugunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada. Contoh : Setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia bahwa mereka adalah manusia yang suka bergotong-royong, kemudian kita simpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong-royong, maka penyimpulan ini adalah generalisasi tidak sempurna.
• Generalisasi Dengan Loncatan Induktif Fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan. Contoh : Setelah kita memerhatikan jumlah hari pada setiap bulan pada tahun Masehi, kemudian disimpulkan bahwa : Semua bulan Masehi mempunyai hari tidak lebih dari tiga puluh satu. Dalam penyimpulan ini, keseluruhan fenomena yaitu jumlah hari pada setiap bulan kita selidiki tanpa ada yang kita tinggalkan.
2. Analogi Analogi yaitu proses membandingkan dari dua hal yang berlainan berdasarkan kesamaannya kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan. Kesimpulan yang diambil dengan analogi, yaitu kesimpulan dari pendapat khusus dengan beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara membandingkan kondisinya.
Tujuan Analogi:
- Meramalkan kesamaan
- Menyingkap kekeliruan
- Menyusun sebuah klasifikasi
Contoh : Kita banyak tertarik dengan planet Mars, karena banyak persamaannya dengan bumi kita. Mars dan Bumi menjadi anggota tata surya yang sama. Mars mempunyai atsmosfir seperti Bumi. Temperaturnya hampir sama dengan Bumi. Unsur air dan oksigennya juga ada. Caranya mengelilingi matahari menyebabkan pula timbulanya musim seperti di Bumi. Jika di Bumi ada makhluk. Tidaklah mungkin ada mahluk hidup di planet Mars.
3. Kausal Kausal adalah merupakan prinsip sebab-akibat yang di haruri dan pasti antara gejala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya , merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.
Tujuan Kausal : Tujuan kausal terdapat dalam Hubungan Kausal Dapat berlangsung dalam tiga pola :
a. Sebab ke akibat
Dari peristiwa yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek.
b. Akibat ke sebab
Dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat menuju sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat.
c. Akibat ke akibat
Dari akibat ke akibat yang lain tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.
Contoh :
a. Sebab- akibat
Hujan turun di daerah bekasi mengakibatkan timbulnya banjir.
b. Akibat – Sebab.
Heru tidak lulus dalam ujian matematika disebabkan dia tidak belajar dengan rajin.
c. Akibat – Akibat.
Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah basah.
Sumber :
1. http://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/kemampuan-penalaran-induktif/
2. http://okkiprasetio.blogspot.com/2011/03/penalaran-induktif.html
Tugas Softskill B. Indonesia
PENALARAN INDUKTIF
Pengertian Penalaran Penalaran adalah proses berpikir secara sistematik untuk memperoleh kesimpulan berupa pengetahuan. Kegiatan penalaran mungkin bersifat ilmiah atau tidak ilmiah. Dari prosesnya, penalaran itu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif.
Pengertian Penalaran Induktif Penalaran induktif adalah suatu proses berfikir berupa penarikan kesimpulan yang bersifat umum (berlaku untuk semua/ banyak) atas dasar pengetahuan tentang hal-hal khusus (fakta). Artinya dari fakta-fakta yang diperoleh kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Penalaran induktif dapat dilakukan secara terbatas dengan mencoba-coba. Sehingga dapat dikatakan bahwa penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum.
Penarikan kesimpulan dari suatu penalaran induktif tidak dapat dijadikan bukti. Ini dikarenakan kesimpulan yang diperoleh, ditarik dari pemeriksaan beberapa contoh kasus khusus yang benar, tetapi belum tentu berlaku benar untuk semua kasus. Kesimpulan tersebut boleh jadi valid (syah) pada contoh yang diperiksa, tetapi bisa jadi tidak dapat diterapkan pada seluruh kasus. Untuk membuktikannya berlaku dalam setiap kasus, maka harus dilakukan proses pembuktian secara deduksi.
Ada 3 jenis penalaran induksi, yaitu :
1. Generalisasi Penalaran generalisasi dimulai dengan peristiwa – peristiwa khusus untuk mengambil kesimpulan secara umum. Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala.
• Generalisasi Tanpa Loncatan Induktif Fakta yang dugunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada. Contoh : Setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia bahwa mereka adalah manusia yang suka bergotong-royong, kemudian kita simpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong-royong, maka penyimpulan ini adalah generalisasi tidak sempurna.
• Generalisasi Dengan Loncatan Induktif Fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan. Contoh : Setelah kita memerhatikan jumlah hari pada setiap bulan pada tahun Masehi, kemudian disimpulkan bahwa : Semua bulan Masehi mempunyai hari tidak lebih dari tiga puluh satu. Dalam penyimpulan ini, keseluruhan fenomena yaitu jumlah hari pada setiap bulan kita selidiki tanpa ada yang kita tinggalkan.
2. Analogi Analogi yaitu proses membandingkan dari dua hal yang berlainan berdasarkan kesamaannya kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan. Kesimpulan yang diambil dengan analogi, yaitu kesimpulan dari pendapat khusus dengan beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara membandingkan kondisinya.
Tujuan Analogi:
- Meramalkan kesamaan
- Menyingkap kekeliruan
- Menyusun sebuah klasifikasi
Contoh : Kita banyak tertarik dengan planet Mars, karena banyak persamaannya dengan bumi kita. Mars dan Bumi menjadi anggota tata surya yang sama. Mars mempunyai atsmosfir seperti Bumi. Temperaturnya hampir sama dengan Bumi. Unsur air dan oksigennya juga ada. Caranya mengelilingi matahari menyebabkan pula timbulanya musim seperti di Bumi. Jika di Bumi ada makhluk. Tidaklah mungkin ada mahluk hidup di planet Mars.
3. Kausal Kausal adalah merupakan prinsip sebab-akibat yang di haruri dan pasti antara gejala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya , merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.
Tujuan Kausal : Tujuan kausal terdapat dalam Hubungan Kausal Dapat berlangsung dalam tiga pola :
a. Sebab ke akibat
Dari peristiwa yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek.
b. Akibat ke sebab
Dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat menuju sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat.
c. Akibat ke akibat
Dari akibat ke akibat yang lain tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.
Contoh :
a. Sebab- akibat
Hujan turun di daerah bekasi mengakibatkan timbulnya banjir.
b. Akibat – Sebab.
Heru tidak lulus dalam ujian matematika disebabkan dia tidak belajar dengan rajin.
c. Akibat – Akibat.
Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah basah.
Sumber :
1. http://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/kemampuan-penalaran-induktif/
2. http://okkiprasetio.blogspot.com/2011/03/penalaran-induktif.html
Langganan:
Postingan (Atom)