Jumat, 14 Oktober 2011

PENALARAN INDUKTIF

Emma Muthmainnah / 26209081 / 3EB13

Tugas Softskill B. Indonesia

PENALARAN INDUKTIF

Pengertian Penalaran Penalaran adalah proses berpikir secara sistematik untuk memperoleh kesimpulan berupa pengetahuan. Kegiatan penalaran mungkin bersifat ilmiah atau tidak ilmiah. Dari prosesnya, penalaran itu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif.

Pengertian Penalaran Induktif Penalaran induktif adalah suatu proses berfikir berupa penarikan kesimpulan yang bersifat umum (berlaku untuk semua/ banyak) atas dasar pengetahuan tentang hal-hal khusus (fakta). Artinya dari fakta-fakta yang diperoleh kemudian ditarik sebuah kesimpulan. Penalaran induktif dapat dilakukan secara terbatas dengan mencoba-coba. Sehingga dapat dikatakan bahwa penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum.

Penarikan kesimpulan dari suatu penalaran induktif tidak dapat dijadikan bukti. Ini dikarenakan kesimpulan yang diperoleh, ditarik dari pemeriksaan beberapa contoh kasus khusus yang benar, tetapi belum tentu berlaku benar untuk semua kasus. Kesimpulan tersebut boleh jadi valid (syah) pada contoh yang diperiksa, tetapi bisa jadi tidak dapat diterapkan pada seluruh kasus. Untuk membuktikannya berlaku dalam setiap kasus, maka harus dilakukan proses pembuktian secara deduksi.

Ada 3 jenis penalaran induksi, yaitu :

1. Generalisasi Penalaran generalisasi dimulai dengan peristiwa – peristiwa khusus untuk mengambil kesimpulan secara umum. Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala.

• Generalisasi Tanpa Loncatan Induktif Fakta yang dugunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada. Contoh : Setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia bahwa mereka adalah manusia yang suka bergotong-royong, kemudian kita simpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong-royong, maka penyimpulan ini adalah generalisasi tidak sempurna.

• Generalisasi Dengan Loncatan Induktif Fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan. Contoh : Setelah kita memerhatikan jumlah hari pada setiap bulan pada tahun Masehi, kemudian disimpulkan bahwa : Semua bulan Masehi mempunyai hari tidak lebih dari tiga puluh satu. Dalam penyimpulan ini, keseluruhan fenomena yaitu jumlah hari pada setiap bulan kita selidiki tanpa ada yang kita tinggalkan.

2. Analogi Analogi yaitu proses membandingkan dari dua hal yang berlainan berdasarkan kesamaannya kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan. Kesimpulan yang diambil dengan analogi, yaitu kesimpulan dari pendapat khusus dengan beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara membandingkan kondisinya.

Tujuan Analogi:

- Meramalkan kesamaan

- Menyingkap kekeliruan

- Menyusun sebuah klasifikasi

Contoh : Kita banyak tertarik dengan planet Mars, karena banyak persamaannya dengan bumi kita. Mars dan Bumi menjadi anggota tata surya yang sama. Mars mempunyai atsmosfir seperti Bumi. Temperaturnya hampir sama dengan Bumi. Unsur air dan oksigennya juga ada. Caranya mengelilingi matahari menyebabkan pula timbulanya musim seperti di Bumi. Jika di Bumi ada makhluk. Tidaklah mungkin ada mahluk hidup di planet Mars.

3. Kausal Kausal adalah merupakan prinsip sebab-akibat yang di haruri dan pasti antara gejala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya , merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.

Tujuan Kausal : Tujuan kausal terdapat dalam Hubungan Kausal Dapat berlangsung dalam tiga pola :

a. Sebab ke akibat

Dari peristiwa yang dianggap sebagai sebab menuju kesimpulan sebagai efek.

b. Akibat ke sebab

Dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat menuju sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat.

c. Akibat ke akibat

Dari akibat ke akibat yang lain tanpa menyebut sebab umum yang menimbulkan kedua akibat.

Contoh :

a. Sebab- akibat

Hujan turun di daerah bekasi mengakibatkan timbulnya banjir.

b. Akibat – Sebab.

Heru tidak lulus dalam ujian matematika disebabkan dia tidak belajar dengan rajin.

c. Akibat – Akibat.

Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah basah.

Sumber :

1. http://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/kemampuan-penalaran-induktif/

2. http://okkiprasetio.blogspot.com/2011/03/penalaran-induktif.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar