Nama : Emma Muthmainnah
NPM : 26209081
Kelas : 4EB13
KASUS PT GREAT RIVER INTERNATIONAL
Tbk
1. Identifikasikan pelanggaran apa saja yang terjadi dalam
artikel!
Pelanggaran
yang terjadi pada kasus PT GREAT RIVER INTERNATIONAL Tbk yaitu pelanggaran yang dilakukan
oleh seorang akuntan publik bernama Justinus Aditya Sidharta terhadap Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP) berkaitan dengan laporan audit atas laporan keuangan
konsolidasi PT GREAT RIVER INTERNATIONAL Tbk tahun 2003. Dari hasil
penyelidikan ditemukan adanya indikasi konspirasi dalam penyajian laporan
keuangan Great River tersebut. Dalam laporan tersebut AP yang mengaudit laporan
keuangan Great River menyatakan alasan adanya overstatement karena
pencatatan untuk akun penjualan menggunakan metode yang berbeda dari ketentuan
yang ada. Namun KAP Johan Malonda dan rekan membantah pihaknya telah melakukan
konspirasi dalam mengaudit laporan keuangan tahunan Great River. Deputy
Managing Director Johan Malonda, Justinus A. Sidharta menyatakan bahwa selama
mengaudit buku Great River, pihaknya tidak menemukan adanya penggelembungan
akun penjualan atau penyimpanan dana obligasi. Namun di metode pencatatan
akuntansi yang dilakukan Great River berbeda dengan ketentuan yang ada. Metode
pencatatan tersebut biasanya bertujuan untuk menghindari dugaan dumping dan
sanksi perpajakan. Selian itu, auditor investigasi juga menemukan indikasi
penggelembungan akun penjualan, piutang, dan asset hingga ratusan miliar rupiah
yang mengakibatkan Great River mengalami kesulitan arus kas dan gagal membayar
utang. Pemeriksaan Bapepam terdapat indikasi penipuan dalam penyajian laporan
keuangan.
2.
Menurut anda, apakah ada hubungannya antara kesalahan pencatatan atas laporan
keuangan dengan kesulitan perusahan dalam membayar utangnya?
Menurut
saya ada hubungannya, karena dalam artikel dikatakan bahwa hasil pemeriksaan
Bapepan telah menemukan adanya indikasi penipuan dalam penyajian laporan keuangan.
Bapepam menemukan kelebihan pencatatan penyajian akun penjualan dan piutang
dalam laporan tersebut. Kelebihan itu berupa penambahan asset tetap dan penggunaan
dana hasil emisi obligasi yang tanpa pembuktian. Hal tersebut mengakibatkan
Great River mengalami kesulitan arus kas. Perusahaan tidak mampu membayar utang
Rp 250 miliar kepada Bank Mandiri dan gagal membayar obligasi sebesar Rp 300 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar