Sabtu, 19 Mei 2012

Nothing’s Right, Nothing’s Wrong


Emma Muthmainnah
26209081
3EB13
Nothing’s Right, Nothing’s Wrong

Ketika dihadapkan pilihan hidup yang sama baiknya, manusia kerap dilanda rasa bingung, waspada, hingga cemas. Dan itu semua sangat manusiawi. Mengapa? Tentu saja karena manusia yang dibekali akal pikiran ini tidak ingin didera rasa menyesal setelah memutuskan satu pilihan hidup. Puluhan pertanyaan pastinya hinggap di benak. Aman, untung, dan ruginya dipikirkan. Tak jarang seseorang bertanya pada orangtua, teman yang berpangalaman, ustaz atau ustazah hanya untuk memberikan semacam pencerahan agar tidak salah pilih demi masa depan.
Kondisi ini bagaikan sedang berdiri di persimpangan jalan atau di depan sebuah jembatan yang menghubungkan dua tempat yang berbeda. Satu jalan yang akan ditempuh tentunyamentalini harus siap menghadapi suasana, kondisi, maupun rintangan yang bisa sama bisa tidak dengan yang pernah dialami di tempat awal.
Pilihan hidup bisa beragam. Melanjutkan karir atau berhenti bekerja demi meneruskan kuliah. Melanjutkan karir atau berhenti bekerja demi mengasuh buah hati secara total. Menabung atau berinvestasi. Membeli mobil  yang besar tapi boros bensin atau membeli mobil kecil nan hemat bensin tapi ruang dalamnya sempit. Menikah dengan A yang baik hati tapi pelit atau dengan B yang genit tapi murah hati dan sebagainya.
Life is a journey. Sebuah perjalanan yang sangat panjang. Di tengah perjalanan pastinya ada banyak hal yang akan ditemui. Ibarat jalan raya,dalam perjalanan hidupterdapat persimpangan, trotoar, hingga alar melintang seperti polisi tidur, jalan yang retak, bolong, atau pohon tumbang, angin rebut, hujan, dan badai. Tidak ada jalan yang mulus. Jalan mulus hanya ada di jalan tol atau jalan bebas hambatan. Dan perjalanan hidup bukanlah jalan tol.
Ada alasan mengapa Allah tidak memberikan jalan hidup manusia semulus jalan tol. Yang pertama, Allah sudah membekali manusia dengan akal. Sesuatu yang amat berharga. Tidak ada makhluk ciptaan-Nya selain manusia yang memiliki akal. Dengan menggunakan akalnya, Allah meminta manusia untuk selalu mencari solusi atas rintangan dan masalah. Alasannya, agar akal itu dipakai. Bayangkan, bila hidup manusia nyaman saja, akal ini tentunya nyaris tak terpakai untuk berpikir demi mencari solusi. Karena sesungguhnya selalu ada solusi dari setiap permasalahan. Seperti penyakit, setiap penyakit pasti ada obatnya.
Yang kedua, Allah meminta manusia untuk selalu menghadap kepada-Nya. Allah meminta manusia bersaksi tiada Tuhan selain Dirinya. Allah meminta manusia untuk selalu memohon kepada-Nya. Bayangkan, bila hidup manusia nyaman saja, tentunya ada dada manusia mrnjadi selalu membusung, besar kepala, bagai hidup tinggi di awan. Paling parah, ia bisa lupa kepada-Nya.
Atas segala alasan tersebut, tak perlu pusing lagi untuk memilih sebuah piilihan hidup yang sama baiknya. Karena nyatanya dalam pilihan hidup semacam itu, nothing’s right, nothing’s wrong. Tidak ada yang benar, tidak ada yang salah. Yang ada hanyalah yang pantas atau tidak pantas. Sesuai atau tidak sesuai. Maka, gunakanlah akal untuk memilih. Mana yang lebih menguntungkan dan lebih merugikan. Caranya adalah dengan memakai ilmu pasti. Matematika, hitung-hitungan. Namun, di setiap proses pemilihan dengan akal, ikutkan selalu hati karena hati selalu ingin turut bicara. Ia ikut menimbang-nimbang mana yang lebih pantas, lebih menenangkan, menenteramkan dan mana yang lebih membahagiakan. Khusus dengan hati inilah, Allah senantiasa memberikan petunjuk-Nya. Caranya adalah melalui doa dan sholat.
Setelah memutuskan, jalani pilihan, teguhkan hati, dan telan semuanya, dari segala kenikmatan hingga cobaannya. Hidup ini penuh warna. Hindari penyesalan. Setiap pilihan yang ditunjukkan Allah adalah yang terbaik. Yakini saja. Jalani hidup selalu dengan lapang dada, bersyukur, usaha, dan berdoa.

Conclusion :
Life is a journey. A very long journey. On the way there are many things that must be met. There is no smooth road. Smooth road there on the highway or freeway. And the journey of life is not a toll road.
There's a reason why God did not give the path of human life as smooth as the road toll. The first one, God has been equipping people with sense. Something very valuable. None of His creatures besides humans who have sense. Secondly, God asks man to always be facing him. God asks men believe there is no God but Himself.
For all these reasons, do not bother anymore to choose a life choice as well. Because in fact the choice of such a life, nothing's right, nothing's wrong. Nothing is true, nothing is wrong. There is only appropriate or inappropriate. Appropriate or inappropriate. So, use it makes sense to choose. Which is more profitable and more harmful.
Once decided, the choice to live, be confirmed liver, and swallow it all, from all the pleasures to his trials. Life is full of color. Avoid regrets. Any option which Allah is the best. Believe it. Go live is always gracefully, grateful, businesses, and pray.

Sumber : Majalah NOOR Edisi Januari 2011 halaman 12          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar